INFO.PURWOKERTO – Hutang bertajuk Dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) belakangan mendapatkan perhatian publik Banyumas. @infopurwokerto mencoba untuk menelusuri lebih dalam terkait fenomena dana pinjaman dengan nilai hampir Rp 200 M untuk pembangunan ini.
Dari penelusuran awal ini, @infopurwokerto mendapatkan sejumlah fakta menarik. Berikut beberapa hal yang mungkin perlu kalian tahu soal proyek hutang PEN ini.
- Di Jateng, Hanya Banyumas yang Dapat Hutang
Bupati Banyumas, Achmad Husein mengakui hal ini. Ia bahkan menyebut hal ini seperti sebuah prestasi.
“Kita (Banyumas, red) memang lebih cepat jalan. Jadi, di tahun 2021 memang hanya Banyumas yang dapat,” kata Husein.
- Dicicil dari 2021-2025
Kepala Bappedalitbang Banyumas, Kristanta memberikan penjelasan terkait metode pembayaran hutang PEN ini. Pembayaran pertama dilakukan pada tahun 2021.
“2021 pembayaran pertama, hanya bunga dari yang sudah cair saja. Tahun depan juga masih bayar bunga saja, nanti tahun ketiga sampai kelima pelunasan. Nilainya berbeda-beda,” ujar dia.
- Digunakan untuk Biayai Sembilan Proyek
Bupati Banyumas, Achmad Husein mengatakan, dana sekitar Rp 187 M ini digunakan untuk membangun 9 proyek. Semuanya, berkaitan dengan dunia wisata dan UMKM. Proyek ini tersebar di tiga titik. Antara lain, kawasan wisata Baturraden, Balai Kemambang, Purwokerto Utara, dan bilangan baru yang menghubungkan Soedirman-Gerilya.
- Bupati Optimistis
Soal pengembalian, Husein juga mengaku sangat optimistis. Menurutnya, proyeksi pendapatan dari tempat-tempat wisata dan UMKM ini akan cukup untuk menutup hutang tersebut. Jadi, masyarakat pun tak perlu khawatir dengan hal tersebut.
- Akan Munculkan Monumen-monumen Baru di Banyumas
Dari 9 proyek yang digarap dengan dana PEN ini, kata Husein akan ada beberapa bangunan yang bisa menjadi ikon Banyumas. Dua yang pasti adalah Menara Pandang di kompleks Gerilya-Soedirman dan pintu gerbang lengkap dengan patung di kawasan wisata Baturraden. (pan)