INFO.PURWOKERTO – Komisi D DPRD Banyumas meminta sekolah-sekolah yang berada di bawah Dinas Pendidikan untuk berinovasi dalam menghadapi lonjakan kasus Covid-19 beberapa hari terakhir. Hal ini disampaikan wakil rakyat dari Fraksi Golkar, Arief Dwi Kusuma Wardhana.
Politisi yang lebih akrab disapa Pangky ini mengatakan, belakangan Pemkab memutuskan untuk kembali membatasi proses belajar mengajar di Banyumas.
“PTM (pembelajaran tatap muka, red) kan tadinya full diganti menjadi 50 persen. Pada intinya, dewan tidak keberatan, karena itu (pembatasan, red) memang harus dilakukan,” lanjut Pangky.
Pun demikian, sekolah tetap diminta untuk berinovasi dan mengamankan peserta didik masing-masing. Sebab, pada praktiknya, dari pengamatan InfoPurwokerto, sejumlah siswa masih sering berkerumun di pedagang-pedagang jajanan di sekitar sekolah.
“Pemkab mengeluarkan kebijakan makro, tapi, sekolah tetap harus mengeluarkan inovasi kebijakan turunan agar siswa aman,” ujar dia.
Pangky menyebutkan, sekolah dapat mewajibkan siswa untuk membawa bekal dari rumah. Dengan demikian, mereka tidak akan berkerumun di pedagang-pedagang jajanan yang biasa berjualan di sekitar sekolah.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Banyumas mengambil langkah untuk kembali membatasi proses belajar mengajar tatap muka di sekolah. Hal ini menyusul lonjakkan kasus Covid-19 di Kabupaten Satria ini. (top)